Selasa, 14 Juli 2015

Rumple Leed Test

      

 Test rumple leed bertujuan untuk menguji ketahan kapiler darah dengan cara melakukan pembendungan vena-vena, sehingga darah menekan dinding kapiler. Dinding kapiler yang kurang kuat akan rusak oleh pembendungan itu, sehingga darah dari dalam kapiler itu akan keluardari kapiler dan merembes kedalam jaringan sekitarnya sehingga tampak bercak merah kecil pada permukaan kulit, bercak merah itulah yang disebut petechiae (petekie) sebagai salah satu manifestasi perdarahan.
                Petekie adalah ektravasasi sel darah merah (eritrosit) kedalam kulit atau selaput lendir (mukosa) dengan manifestasi berupa makula kemerahan superficial berukuran milimeter dengan diameter kira-kira 2 mm, yang tidak akan hilang bila ada penekanan. Petekie dapat mengalami perubahan warna, awalnya petekie berwarna merah tapi kemudian akan menjadi kebiruan, semakin memudar dan akhirnya akan hilang. Petekie dapat timbul dengan 2 cara yaitu, secara spontan karena kelainan hematologi atau diprovokasi dengan melakukan uji tourniquet (rumple leed test).
Alat yang digunakan:
 Spygmomanometer (Tensimeter)
Cara pemeriksaan:
1.       Tentukan lokasi daerah tubuh yang akan dilakukan uji rumple leed. Umumnya dilakukan pada lengan bawah atau tungkai bawah.
2.       Lakukan pemeriksaan tekanan darah penderita kemudian catat nilai tekanan sistole dan diantolenya
3.       Setelah dapat hasil tekanan darahnya maka jumlahkan nilai pada tekanan darah sistole dengan nilai pada diastolenya. Nilai hasil penjumlahan kemudian dibagi dua. Catat hasilnya
4.       Istirahatkan pasien selama kurang lebih 2 menit sebelum melakukan rumple leed test
5.       Lakukan rumple leed test dengan melakukan pembendungan aliran darah penderita dengan menggunakan tensimeter sampai dengan nilai yang dicatat tadi.
6.       Beri lingkaran dengan menggunakan pena pada kulit lengan bawah bagian volar, dengan garis tengah kurang lebih 5 cm, kira-kira 4 cm sebelah distal dari fossa cubiti
7.       Pertahankan tekanan itu selama 5-10 menit
8.       Setelah itu, lepaskan lilitan bladder cuff dan tunggulah sampai tanda-tanda statis darah lenyap. Statis darah telah berhenti jika warna kulit pada lengan yang dibendung tadi kembali seperti semula
9.       Carilah adanya petekie yang timbul pada lingkaran pada kulit lengan bawah bagian volar kemudian hitung jumlah petekie yang timbul.
1.   Hitung juga jumlah petekie yang timbul pada kulit lengan bawah bagian volar disebelah distal lingkaran tersebut
1.   Bila ditemukan lebih dari 10 buah petekie didalam lingkaran, maka uji tourniquet (rumple leed test) dinyatakan positif (+)
Interpretasi:
·         Bila petekie terlihat halus dan baru tampak dengan kaca pembesar = +
·         Bila terlihat dengan jelas lebih kurang 10 petekie = ++
·         Bila terlihat dengan jelas banyak petekie (>10 buah) = +++
·         Bila selutuh lengan bawah penuh dengan petekie = ++++
Catatan:
                Pandangan mengenai apa yang dianggap normal sering berbeda-beda. Jika ada leboh dari 10 petekie didalam lingkungan itu maka biasanya test baru dianggap positif. Seandainya dalam lingkaran itu tidak ada petekie tetapi lebih jauh di distal ada maka hasil percobaan itu dianggap positif.
               Referensi 
F FK UMSU.2015.Buku Panduan Keterampilan Klinis Dasar semester 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar