Selasa, 14 Juli 2015

HOMEOSTASIS....






Homeostasis berasal dari kata homeo=sama dan statis= berdiri/diam. Pengertiannya adalah usaha dari tubuh sendiri agar lingkungannya dalam keadaan seimbang/stabil. Homeostasis berkaitannya dengan beberapa sistem tubuh diantaranya:
·         Sistem pencernaan
·         Sistem sirkulasi
·         Sistem pernapasan
·         Sistem kemih
·         Sistem integumen
·         Sistem imun
·         Sistem saraf
·         Sistem endokrin
·         Sistem reproduksi

Homeostasis merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi berbagai kondisi yang dialaminya. Dapat terjadi seara alamiah apabila tubuh mengalami stress. Homeostasis terdiri atas homeostasis fisiologis dan psikologis. Homeostasis psikologis adalah pada keseimbangan emosional dan mental. Dalam tubuh manusia, homeostasis fisiologis dikendalikan oleh system endokrin dan system saraf otonom. Proses homeostasis fisiologis terjadi melalui empat cara yaitu:

1.      Pengaturan  diri (self regulation)
2.      Kompensasi
3.      Umpan balik negatif
4.      Umpan balik positif

Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalamai stress sehingga tubuh secara alamiyah akan melakukam mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisisi yang seimbang. Ada terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya homeostasis, yaitu konsentrasi molekul-molekul nutrien, konsentrasi 02 dan CO2, konsentrasi zat sisa, PH, konsentrasi garam, air dan larutan elektrolit lainnya, volume dan tekanan, dan suhu. Itu semua mempengaruhi dari terjadinya homeostatis didalam tubuh. Mekanisme homeostatis tubuh secara ringkas adalah keseluruhannya diatur oleh otak dan terjadinya untuk mempertahankan peran penting sel tubuh agar dapat menjalankan sistem tubuh yang baik agar terciptanya keadaan yang stabil/seimbang/homeostatis dan prosesnya melibatkan komunikasi dan kelistrikan sel.

     Homeostasis penting bagi kelangsungan hidup sel, sebagai bagian dari sistem yang terorganisasi, memberi kontribusi bagi homeostasis. Sel-sel tubuh dapat hidup dan berfungsi jika ada cairan ekstra sel yang cocok bagi kelangsungan hidup mereka, dengan demikian komposisi kimiawi dan keadaan fisik lingkungan internal hanya diperbolehkan menyimpang dalam batas-batas yang sempit. Sewaktu sel mengeluarkan zat-zat gizi dan O2 dari lingkungan internal, bahan-bahan esensial ini harus secara terus menerus dilengkapi lagi agar proses sel mempertahankan hidupnya yang berlangsung terus menerus dapat berlanjut. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap sistem tubuh ikut berperan dalam mempertahankan homeostasis, sehingga lingkungan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan fungsi semua sel yang membentuk tubuh dapat dipertahankan.

Gangguan pada homeostasis dapat menyebabkan penyakit  dan kematian. Jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secara benar, homeostasis terganggu dan semua sel akan menderita karena mereka tidak lagi memperoleh lingkungan yang optimal tempat mereka hidup dan berfungsi. Jika gangguan terhadap homeostasis menjadi sedemikian berat sehingga tidak lagi memungkinkan kelangsungan hidup, timbul kematian.

Referensi:
·         Sherwood, lauralee. 2011. Fisiologi manusia ed:6. Jakarta: EGC
·         Setiadi. 2007. Anatomi dan fisiologi manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu
·         http://ahmadmuzaki47.blogspot.com/2014/04/pengertian-homeostasis-ialah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar